Tugas 10 etika profesi
contoh kasus hak dan
kewajiban insinyur
Perusahaan Magnavox's yang
memproduksi baterai oksida merkuri.
Perusahaan ini memulai bekerja untuk
mengembangkan produk baterai sekitar dua
belas tahun yang lalu. Para insinyur
berpendapat bahwa sesuatu yang begitu
sederhana seperti baterai ini hanya perlu
kompetitif, namun dari tim rakayasa desain
tidak mau mendengarkan evaluasi usulan
meraka. Ini menimbulkan indikasi
permasalahan antara dua kelompok yang
beraklibat saling mendorong toleransi lebih
antara dua kelompok dan apresiasi terhadap
masing-masing yang ada di dua departemen.
Hambatan paling besar yang
berpengaruh dalam pengembangan produk
baru adalah dari segi biaya. Sering kali
estimasi biaya ketika membuat produk baru
atau modifikasi produk lama yang dimasukkan
ke dalam proses produksi, para insinyur
industri lebih menekankan toleransi dari segi
listrik, mekanik, dan kimia. Sedangkan, tim
insinyur desain rekayasa biasanya berdiri
menepuk dan menolak untuk bergerak, tapi
dilihat sisi baiknya hanya bisa menambah
probabilitas dan possibilities. Untuk solusi
jawaban spesifik pemecahan masalah dalam
setiap perusahaan adalah mustahil. karena
setiap perusahaan berbeda-beda menyajikan
serangkaian masalah sehingga membutuhkan
solusi khusus.
Solusi yang bisa dipilih untuk
permasalahan ini yang pertama adalah
bagaimana cara untuk mengamankan jasa
insinyur industri, dengan cara
mengintegrasikan teknik industri ke dalam
produk atau desain teknik adalah
menempatkan insinyur industri di tim proyek.
untuk memperoleh manfaat maksimal dari
prosedur ini. Daripada mempekerjakan orang
dari luar tidak akan cukup membantu, dengan
alasan sederhana bahwa tidak tahu
permasalahan perusahaan dan tidak memiliki
hubungan baik dengan departemen teknik
industri yang ada. Cara lain adalah memiliki
chief engineer Industri yang menetapkan
insinyur industri sebagai dasar tim proyek
kunci dalam desain dan rekayasa
pengembangan, baik dalam waktu penuh atau
paruh waktu. Perusahaan yang mengambil
langkah ini telah menemukan diri mereka
sangat senang dengan situasi dan puas untuk
mengambil langkah ini. Jadi kesimpulan
yang bisa saya ambil adalah ingin
memasukkan rencana dan memahami lebih
lanjut peranan profesi insinyur desain dan
insinyur industri. Sehingga ditemukan masalah
serius yang menjadi penghalang dalam
pengembangan produk, tetapi jika dapat
dipecahkan masalahnya maka hasil nantinya
akan memberikan keuntungan antara kedua
belah pihak dan perusahaan tentunya. Hal
tersebut sudah tercantum dalam UU No. 11
Tahun 2014 tentang keinsinyuran. Dalam UU
tersebut sudah dijelaskan mengenai berbagai
aspek yang berhubungan dengan insiyur
antara lain ketentuan umum mengenai
keinsinyuran itu sendiri, asas, tujuan dan
lingkup, cakupan keinsinyuran, standar
keinsinyuran serta berbagai aspek lainnya.
Perusahaan Magnavox's yang
memproduksi baterai oksida merkuri.
Perusahaan ini memulai bekerja untuk
mengembangkan produk baterai sekitar dua
belas tahun yang lalu. Para insinyur
berpendapat bahwa sesuatu yang begitu
sederhana seperti baterai ini hanya perlu
kompetitif, namun dari tim rakayasa desain
tidak mau mendengarkan evaluasi usulan
meraka. Ini menimbulkan indikasi
permasalahan antara dua kelompok yang
beraklibat saling mendorong toleransi lebih
antara dua kelompok dan apresiasi terhadap
masing-masing yang ada di dua departemen.
Hambatan paling besar yang
berpengaruh dalam pengembangan produk
baru adalah dari segi biaya. Sering kali
estimasi biaya ketika membuat produk baru
atau modifikasi produk lama yang dimasukkan
ke dalam proses produksi, para insinyur
industri lebih menekankan toleransi dari segi
listrik, mekanik, dan kimia. Sedangkan, tim
insinyur desain rekayasa biasanya berdiri
menepuk dan menolak untuk bergerak, tapi
dilihat sisi baiknya hanya bisa menambah
probabilitas dan possibilities. Untuk solusi
jawaban spesifik pemecahan masalah dalam
setiap perusahaan adalah mustahil. karena
setiap perusahaan berbeda-beda menyajikan
serangkaian masalah sehingga membutuhkan
solusi khusus.
Solusi yang bisa dipilih untuk
permasalahan ini yang pertama adalah
bagaimana cara untuk mengamankan jasa
insinyur industri, dengan cara
mengintegrasikan teknik industri ke dalam
produk atau desain teknik adalah
menempatkan insinyur industri di tim proyek.
untuk memperoleh manfaat maksimal dari
prosedur ini. Daripada mempekerjakan orang
dari luar tidak akan cukup membantu, dengan
alasan sederhana bahwa tidak tahu
permasalahan perusahaan dan tidak memiliki
hubungan baik dengan departemen teknik
industri yang ada. Cara lain adalah memiliki
chief engineer Industri yang menetapkan
insinyur industri sebagai dasar tim proyek
kunci dalam desain dan rekayasa
pengembangan, baik dalam waktu penuh atau
paruh waktu. Perusahaan yang mengambil
langkah ini telah menemukan diri mereka
sangat senang dengan situasi dan puas untuk
mengambil langkah ini. Jadi kesimpulan
yang bisa saya ambil adalah ingin
memasukkan rencana dan memahami lebih
lanjut peranan profesi insinyur desain dan
insinyur industri. Sehingga ditemukan masalah
serius yang menjadi penghalang dalam
pengembangan produk, tetapi jika dapat
dipecahkan masalahnya maka hasil nantinya
akan memberikan keuntungan antara kedua
belah pihak dan perusahaan tentunya. Hal
tersebut sudah tercantum dalam UU No. 11
Tahun 2014 tentang keinsinyuran. Dalam UU
tersebut sudah dijelaskan mengenai berbagai
aspek yang berhubungan dengan insiyur
antara lain ketentuan umum mengenai
keinsinyuran itu sendiri, asas, tujuan dan
lingkup, cakupan keinsinyuran, standar
keinsinyuran serta berbagai aspek lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar